Home » Berita » Nasional » Kemenag Berpesan Jelang Wukuf di Arafah untuk Jemaah Haji Perempuan

Kemenag Berpesan Jelang Wukuf di Arafah untuk Jemaah Haji Perempuan

Redaksi 25 Mei 2025 217

Jakarta, Neropong.com – Wukuf di Arafah adalah momen paling sakral dalam ibadah haji. Pada saat itu, para jemaah berkumpul, bermunajat, dan memperbanyak doa sebagai puncak dari seluruh rangkaian manasik.

Namun bagi jemaah perempuan, ada sejumlah hal khusus yang perlu diperhatikan agar ibadah tetap sah dan terasa nyaman. Musytasyar dini yang tergabung dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Badriyah Fayumi menyampaikan, haji adalah bentuk jihad bagi perempuan.

“Perempuan yang berhaji telah melakukan pengorbanan besar, meninggalkan keluarga, rutinitas harian, dan menempuh perjalanan panjang demi memenuhi panggilan Ilahi,” kata Badriyah seperti keterangan tertulis, Minggu (25/5/2025).

Badriyah mengingatkan, jelang wukuf, jemaah perempuan diingatkan untuk memperhatikan sejumlah hal. Tujuannya, kata dia, agar para jemaah ibadah wukuf dapat menjadi titik balik spiritual.

“Ketika kita lelah berjalan menuju Jamarat, niatkan sebagai langkah menuju Allah. Ketika kita melepaskan kenyamanan saat ihram, niatkan sebagai tanda cinta kepada-Nya. Semoga semua pengorbanan ini mengantarkan kita menjadi haji yang mabrur,” Badriyah menandasi.

Lima hal perlu diperhatikan jemaah perempuan saat wukuf di Arafah:

  1. Haid Bukan Halangan untuk Wukuf

Banyak perempuan yang bertanya, apakah haid membuat mereka tak bisa ikut wukuf? Jawabannya, tidak. Perempuan yang sedang haid tetap bisa melaksanakan wukuf. Yang tidak bisa dilakukan hanya tawaf, itu pun bisa dilakukan setelah suci.

Kalau haid datang saat baru tiba di Makkah dan waktu sudah mendekati wukuf, jemaah bisa mengubah niat haji dari tamattu’ menjadi qiran.

Dengan begitu, mereka tetap bisa ikut wukuf tanpa harus tergesa menyelesaikan umrah lebih dulu. Niatkan haji qiran, ikuti wukuf, lalu lanjutkan rangkaian ibadah. Umrah bisa dilakukan setelah suci.

Hal selanjutnya yaitu:

  1. Antisipasi dengan Pembalut atau Pampers

Selama wukuf, antrean di toilet biasanya sangat panjang. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, jemaah perempuan disarankan mengenakan pembalut atau pampers. Hal ini bukan soal kenyamanan semata, tapi juga menjaga kesucian pakaian ihram. Setelah ada kesempatan, barulah bersuci dan mengganti.

  1. Masker dan Aurat Saat Ihram

Secara fikih, perempuan tidak diperkenankan menutup wajah dan telapak tangan saat ihram. Namun dalam kondisi tertentu seperti cuaca ekstrem atau risiko penularan penyakit ISPA, penggunaan masker diperbolehkan. Hal itu demi menjaga kesehatan. Tapi kalau ingin lebih berhati-hati, bisa membayar fidyah dengan puasa tiga hari atau sedekah kepada enam fakir miskin.

Adapun membuka jilbab di hadapan sesama perempuan saat ihram tidak termasuk pelanggaran. Namun tetap disarankan menjaga aurat selama ihram sebagai bentuk kehati-hatian dalam beribadah.

  1. Hemat Tenaga, Gandakan Ibadah

Menjelang Armuzna, banyak aktivitas fisik menanti. Oleh karena itu, jemaah—khususnya perempuan dianjurkan menyimpan tenaga. Sebab masih punya waktu dua pekan menuju Armuzna. Gunakan waktu tersebut untuk ibadah yang ringan tapi berpahala besar, seperti zikir, tadarus, sedekah, doa, sabar, dan pengendalian diri.

  1. Hindari Perdebatan, Perkuat Keikhlasan

Tak jarang, perbedaan pendapat fikih menjadi bahan perdebatan di kalangan jemaah. Jemaah diimbau agar hal itu dihindari. Pilihlah pendapat yang paling menenangkan hati. Jangan habiskan waktu untuk memperdebatkan hal yang tidak perlu. Fokuslah pada niat dan keikhlasan. []

 

 

 

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Muhammadiyah Minta Semua Pihak Fokus Hadapi Bencana, Jangan Dibawa Politis

Redaksi

20 Des 2025

Jakarta, Neropong.com Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak semua pihak untuk fokus dalam menanggulangi pascabencana hidrometeorologi banjir bandang hingga longsor yang sporadis di tiga provinsi Pulau Sumatra–Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar). Dia pun meminta semua pihak berempati, dan tak mengambil sikap politik dalam penanggulangan pascabencana, di mana pencarian korban masih berlangsung dan …

MUI DKI Jakarta Dirikan Pusat Layanan Kesehatan dan Pemberdayaan Keluarga

Redaksi

11 Des 2025

Jakarta, Neropong.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK–MUI) meluncurkan program strategis berupa pendirian Pusat Layanan Kesehatan dan Pemberdayaan Keluarga MUI DKI Jakarta bekerja sama dengan Klinik Utama Asshomadiyah Health Care. Peluncuran ditandai dengan penandatanganan MoU pada 9 Desember 2025, berbarengan dengan Rapat Paripurna MUI DKI Jakarta. …

Kemenag Raih Dua Penghargaan dari KPK di Hari Antikorupsi Sedunia 2025

Redaksi

11 Des 2025

Jakarta, Neropong.com Kementerian Agama mencatat dua capaian penting pada Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 yang digelar di Kantor Gubernur DIY, Selasa 9 Desember 2025. Selain meluncurkan Seri Buku Pendidikan Antikorupsi lintas agama hasil kolaborasi dengan KPK, Kemenag juga meraih dua penghargaan nasional atas kontribusinya dalam penguatan integritas di masyarakat. Penghargaan pertama diberikan kepada Kementerian …

Peduli Sumatera dan Palestina, BWI Gelar Waqf Run 2025

Redaksi

09 Des 2025

Jakarta, Neropong.com – Sebagai wujud kepedulian pada sesama, Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar Wakaf Fun Run (Waqf Run) 2025 untuk menghimpun wakaf uang dan donasi bagi korban bencana di Sumatera dan untuk rakyat Palestina. Kegiatan yang akan diikuti 2.500 peserta dari semua lapisan masyarakat itu bertema “Berlari, Berwakaf, Peduli Palestina” berjarak tempuh lima kilometer (5K) …

Ijtima’ Ulama MUI DKI Soroti Tantangan Fatwa di Era Global, Ulama–Umara Diminta Perkuat Sinergi

Redaksi

27 Nov 2025

Jakarta, Neropong.com — Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI DKI Jakarta 2025 dibuka di Sofyan Hotel Cut Meutia, Cikini, Jakarta, Rabu 26 November 2025, dengan penekanan pada urgensi pembaruan fatwa agar mampu menjawab persoalan umat di tengah derasnya perubahan zaman. Forum yang mengusung tema “Fatwa Sebagai Pilar Peradaban Kota dan Penyangga Keutuhan Bangsa” ini mempertemukan para …

JIC Gelar Kajian Remaja Akbar, Soroti Penguatan Tauhid dan Tantangan Global Generasi Muda

Redaksi

25 Nov 2025

Jakarta, Neropong.com – Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) atau Jakarta Islamic Centre (JIC) menggelar Kajian Remaja Akbar bertema “The Journey of Tauhid: Menjadi Remaja Hebat Aqidah Kuat” di Ruang Convention Hall JIC, Jakarta Utara, Selasa 25 November 2025. Kegiatan yang berlangsung pukul 08.00–11.30 WIB itu menghadirkan tiga pembicara, yakni Koh Denis Lim, Koh …