Home » Berita » Ekonomi » Perjalanan 3 Tahun BSI, dari Merger Tiga Bank Syariah Menuju Pasar Global

Perjalanan 3 Tahun BSI, dari Merger Tiga Bank Syariah Menuju Pasar Global

Redaksi 14 Okt 2024 335

Neropong.com — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mematahkan mitos bahwa bank syariah sulit berkembang. Kini, bank syariah yang lahir dari proses merger pada 3 tahun yang lalu ini justru mampu terus berkembang dan memperluas ekspansi hingga ke pasar internasional.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, setelah BSI dilahirkan dari hasil merger tiga bank syariah milik Himbara, BSI mempunyai kekuatan. Namun, langkah pasca merger selanjutnya sangat menentukan.

“Pasca merger, bank ini dikelola dengan governance yang bagus, risk management yang frameworknya bersadarkan best practise, sehingga dia bisa berkembang. Jadi beberapa mitos yang menyebutkan bank syariah tidak bisa berkembang, kemudian mitos soal SDM, lalu mitos teknologi dan digitalnya ketinggalan, itu enggak ya [tidak terjadi],” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko BSI Grandhis Helmi Harumansyah menjelaskan bahwa proses merger sukses menyatukan tiga bank syariah besar yakni PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) menjadi satu entitas yang kuat meski di tengah tantangan pandemi. Dia menegaskan, kolaborasi strategis merupakan elemen kunci dalam keberhasilan merger yang menjadi cikal bakal BSI.

“Kolaborasi strategis menjadi kuncinya. Merger ini bukan hanya menyatukan aset dan sumber daya, tapi juga menyatukan nilai-nilai syariah yang menjadi fondasi kami di BSI dalam melayani masyarakat. Kami menyadari bahwa kunci sukses merger ini terletak pada harmonisasi budaya, visi bersama yang jelas, serta governance yang baik” ujarnya dalam acara Booktalk Roadshow “Elephant Learns Flamenco” yang diadakan di Solo, pada Senin 14 Oktober 2024.

Grandhis menjelaskan bahwa proses merger BSI dimulai dengan tantangan besar, yaitu menyatukan tiga bank yang memiliki budaya kerja berbeda, namun nilai AKHLAK dari Kementerian BUMN sangat membantu integrasi tersebut.

“BSI sangat beruntung saat merger dilakukan, Kementerian BUMN sudah memperkenalkan core values AKHLAK. Nilai-nilai ini menjadi bagian dari budaya kami, jadi kami tidak perlu lagi merumuskan nilai-nilai baru. Semua pegawai bisa langsung menginternalisasikan AKHLAK, sehingga merger bisa berjalan dengan lancar meskipun masing-masing legacy membawa budaya yang berbeda,” katanya.

Grandhis juga menjelaskan, tantangan dalam proses integrasi budaya terletak pada perbedaan nilai inti dari masing-masing bank syariah. Menurutnya, langkah mensinergikan beragam perbedaan menjadi satu kesatuan yang solid membutuhkan strategi matang dari manajemen BSI.

“Nilai-nilai AKHLAK kami implementasikan pada saat pandemi Covid-19, di mana tantangan interaksi dan komunikasi sangat terbatas karena protokol kesehatan yang ketat. Meski situasinya sulit, AKHLAK terbukti menjadi panduan yang efektif, tidak hanya dalam menjaga integritas kerja tetapi juga dalam memperkuat kolaborasi dan adaptasi di seluruh entitas BSI, bahkan di tengah kondisi yang serba tidak menentu,” jelas Grandhis.

Grandhis menekankan bahwa salah satu faktor kunci dalam kesuksesan merger adalah adanya governance yang jelas. Dengan governance yang baik, integrasi antara bank-bank tersebut bisa berjalan tanpa adanya masalah besar terkait integritas

“Tanpa governance yang kuat, akan muncul banyak celah yang bisa dimanfaatkan untuk melanggar aturan dan kepatuhan, yang pada akhirnya dapat menimbulkan masalah besar dalam organisasi. Governance yang baik tidak hanya menjadi pagar pengaman, tetapi juga fondasi bagi integritas dan keberlanjutan bisnis kami di BSI.”

Visi Menjadi Bank Syariah Global

Tidak hanya itu, Grandhis menjelaskan bahwa salah satu langkah strategis yang diambil dalam proses merger adalah memastikan bahwa setiap karyawan dari ketiga bank memiliki visi yang sama, sehingga mereka bisa bekerja menuju tujuan bersama.

“Kami memastikan bahwa setiap karyawan memiliki peranan dalam mencapai visi kami, yaitu membangun Indonesia melalui penguatan keuangan syariah,” ujarnya.

Grandhis menjelaskan, visi BSI untuk masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dimulai dengan tujuan yang jelas dan ambisius, yaitu menjadi salah satu dari Top 10 Global Islamic Bank dalam waktu lima tahun.

“Kita perlu memiliki purpose yang jelas, visi dan misi yang dideklarasikan dengan tegas, tetapi juga harus dipecah menjadi langkah-langkah konkret yang dapat dicapai dalam jangka waktu singkat, sehingga masuk akal dan bisa diukur. Dengan cara ini, setiap individu dalam organisasi bisa melihat kontribusinya langsung terhadap pencapaian tujuan besar tersebut.”

Hal tersebut akhirnya terbukti bisa terwujud. BSI yang pasca merger langsung masuk ke jajaran top 10 bank terbesar Tanah Air dari sisi kapital, langsung menangkap potensi besar di sektor perbankan syariah dunia. Pada saat yang sama, BSI juga terus memperkuat transformasi dan inovasi demi meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya.

“Ketika BSI pertama kali dibentuk, tidak ada yang membayangkan kami bisa menjadi bank global. Namun dengan visi yang jelas, kami berhasil masuk jajaran Top 10 dalam lima tahun.”

Hasil merger tiga bank syariah milik Himbara juga menjadi pijakan yang kokoh dan bermanfaat besar bagi BSI. BSI kini memiliki customer base terbesar di dunia, mencapai 20,46 juta nasabah, tumbuh 6,05 juta dalam tiga tahun sejak merger pada Februari 2021.

Pada usia 3 tahun, BSI juga berhasil mencapai target Return on Equity (ROE) di atas 18% dan masuk dalam Top 10 Global Islamic Banks berdasarkan kapitalisasi pasar, satu tahun lebih awal dari target yang ditetapkan pada 2025.

Di pasar modal, saham BSI yang berticker BRIS menunjukkan tren positif. BRIS mampu menunjukkan kinerja baik dan mencapai all-time high (ATH) Rp3.180 per saham pada 17 September 2024, dengan kapitalisasi pasar Rp143,46 triliun.

Pencapaian ini menempatkan BRIS di peringkat 13 terbesar di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan menjadikan BSI sebagai bank syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar kesembilan secara global, di bawah Bank Albilad dan Dubai Islamic Bank.

Sebagai penutup, Grandhis menegaskan bahwa merger tiga bank syariah ini tidak hanya menciptakan entitas yang lebih kuat, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

“Dengan integrasi yang harmonis dan komitmen untuk menerapkan nilai-nilai syariah, BSI siap untuk memanfaatkan potensi pasar global dan berkontribusi dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia,” kata Grandhis. []

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
BPJPH & Alfamart Kirimkan 10 Truk Bantuan Kemanusiaan ke Aceh

Redaksi

06 Des 2025

Jakarta, Neropong.com- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bersama Alfamart hari ini secara resmi melepas keberangkatan 10 truk bantuan kemanusiaan untuk korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta menggunakan pesawat Hercules melalui Bandara Halim Perdanakusuma melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala BPJPH, Ahmad …

BPJPH Raih Anugerah Brand Populer Indonesia, Forum Pewarta Halal: Prestasi Membanggakan

Redaksi

05 Des 2025

Jakarta, Neropong.com – Forum Pewarta Digital Halal Indonesia (FPDHI) mengapresiasi capaian Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang meraih Anugerah Brand Populer Indonesia pada Disway Awards 2025 untuk kategori Lembaga Negara & Regulator. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, dari Founder Disway National Network, Dahlan Iskan. Prosesi penyerahan berlangsung di Jakarta …

BPJPH Raih Anugerah Brand Populer Indonesia, Babe Haikal: Transformasi Layanan Halal Diakui Publik

Redaksi

05 Des 2025

Jakarta, Neropong.com— Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) meraih Anugerah Brand Populer Indonesia pada Disway Awards 2025 untuk kategori Lembaga Negara & Regulator. Penghargaan yang diterima oleh Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan tersebut diserahkan oleh Founder Disway National Network Dahlan Iskan, disaksikan Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Dedi Prasetyo, pada Kamis 4 Desember 2025 di …

Chomp Chomp Marshmallow Apresiasi BPJPH Berikan Edukasi Kepada Masyarakat Tentang Produk Halal

Redaksi

25 Nov 2025

Jakarta, Neropong.com – Brand Chomp Chomp Marshmallow mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya produk halal dan produk yang sudah bersertifikat halal dari BPJPH. Perwakilan Chomp Marshmallow, Verina Bellini, menyampaikan pada acara Jakarta Halal Market yang dilaksanakan berbarengan dengan kegiatan Car Free Day (CFD) …

KH Anwar Iskandar-Buya Amirsyah Terpilih sebagai Ketum-Sekjen MUI Periode 2025-2030

Redaksi

22 Nov 2025

Jakarta, Neropong.com – KH Anwar Iskandar kembali terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Periode 2025-2030 dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI, Sabtu 22 November 2025, di Hotel Mercure, Jakarta. Sidang Pleno ke-12 dipimpin Ketua SC Munas XI, KH Masduki Baidlowi. Pembacaan hasil rapat di tim formatur disampaikan oleh Buya Amirsyah Tambunan. KH Anwar Iskandar …

Raih Penghargaan Internasional di Forum H20, Kepala BPJPH Sebut Nama Prabowo

Redaksi

22 Nov 2025

Jakarta, Neropong.com – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI kembali menorehkan prestasi di kancah global. Pada gelaran H20 International Halal Summit 2025 di Afrika Selatan, Kepala BPJPH RI menerima International Recognition Award sebagai bentuk penghargaan atas kepemimpinannya sehingga membawa kontribusi signifikan BPJPH dalam memperkuat ekosistem halal dunia. Penghargaan ini diberikan oleh penyelenggara H20 sebagai …