Home » Internasional » Peta Perdamaian Israel-Palestina Tak Pernah Terungkap

Peta Perdamaian Israel-Palestina Tak Pernah Terungkap

Redaksi 25 Feb 2025 249

Neropong.com – Pada 2008, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mendesak pemimpin Palestina untuk menerima solusi dua negara yang dia yakini bisa membawa perdamaian di Timur Tengah. Saat itu, Olmert menyodorkan sebuah peta perdamaian, yang tidak pernah dipublikasikan hingga sekarang.

“Selama 50 tahun ke depan, Anda tidak akan menemukan satu pun pemimpin Israel yang akan mengusulkan kepada Anda apa yang saya usulkan sekarang. Tandatangani! Tandatangani dan mari kita ubah sejarah!”

Pernyataan itu diucapkan Olmert pada 2008 silam saat dia memohon kepada pemimpin Palestina untuk menerima kesepakatan yang ia yakini bisa membawa perdamaian ke Timur Tengah.

Solusi dua negara yang diusulkan akan menciptakan negara Palestina dengan wilayah lebih dari 94% dari Tepi Barat yang diduduki. Namun, peta ini hanya menjadi legenda selama bertahun-tahun karena tidak pernah diungkapkan ke publik.

Dalam Israel and the Palestinians: The Road to 7th October, serial terbaru dari pembuat film dokumenter Norma Percy yang tersedia di iPlayer mulai Senin 24 Februari 2025, Olmert mengungkap peta yang dia tunjukkan kepada ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Mahmoud Abbas dalam pertemuan di Yerusalem pada 16 September 2008.

“Ini adalah pertama kalinya saya memperlihatkan peta ini ke media,” katanya kepada para pembuat film. Peta itu menunjukkan secara rinci wilayah yang diusulkan Olmert untuk dianeksasi ke Israel—4,9% dari Tepi Barat. Wilayah tersebut akan mencakup blok pemukiman Yahudi utama—mirip dengan proposal-proposal sebelumnya yang berasal dari akhir 1990-an.

Sebagai imbalannya, perdana menteri mengatakan Israel akan menyerahkan jumlah wilayah Israel yang setara, di sepanjang tepi Tepi Barat dan Jalur Gaza. Kedua wilayah Palestina tersebut akan terhubung melalui terowongan atau jalan raya—sekali lagi, sesuatu yang sebelumnya telah dibahas.

Dalam film tersebut, Olmert mengingat tanggapan dari pemimpin Palestina atas usul itu. “Dia berkata: ‘Perdana Menteri, ini sangat serius. Ini sangat, sangat, sangat serius.'”

Yang terpenting, rencana Olmert mencakup usulan solusi untuk masalah Jerusalem yang pelik. Masing-masing pihak dapat mengeklaim bagian dari kota itu sebagai ibu kota mereka, sementara administrasi “cawan suci”—termasuk Kota Tua dengan situs-situs religiusnya, dan area sekitarnya—akan diserahkan kepada sebuah komite pengelola yang terdiri dari Israel, Palestina, Arab Saudi, Yordania, dan AS.

Implikasi dari peta tersebut untuk permukiman Yahudi akan sangat besar, seperti dilansir BBC. Jika rencana itu diterapkan, puluhan komunitas, yang tersebar di seluruh Tepi Barat dan Lembah Yordania, akan dievakuasi.

Ketika perdana menteri Israel sebelumnya, Ariel Sharon, secara paksa memindahkan beberapa ribu pemukim Yahudi dari Jalur Gaza pada 2005, cara itu dianggap sebagai trauma nasional oleh mereka yang berada di sayap kanan Israel.

Mengevakuasi sebagian besar Tepi Barat akan menjadi tantangan yang jauh lebih besar, melibatkan puluhan ribu pemukim, dengan bahaya kekerasan yang sangat nyata. Namun, ujian itu tidak pernah datang. {}

 

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Ustaz Bachtiar Nasir-Husein Gaza Galang Konsolidasi Dobrak Blokade Palestina di Kuala Lumpur

Redaksi

24 Agu 2025

Kuala Lumpur, Neropong.com – Ulama nasional Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) bersama pegiat kemanusiaan Muhammad Husein Gaza menggalang konsolidasi masyarakat sipil melalui Indonesia Global Peace Convoy (IGPC). Pertemuan tersebut digelar di Festival Sumud Nusantara di Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad 24 Agustus 2025. Konsolidasi membahas langkah strategis menghadapi pelaparan sistemik akibat blokade Israel di Jalur Gaza Palestina, …

Cashbak hingga Rp 5 Juta, Garuda Indonesia Umrah Festival 2025 Gelar di 16 Kota Besar Indonesia

Redaksi

23 Agu 2025

Jakarta, Neropong.com – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan kembali menggelar umrah travel fair yang bertajuk Garuda Indonesia Umrah Festival dan akan berlangsung mulai 29 Agustus 2025 di 16 kota besar di Indonesia. Calon jamaah umrah dapat mendapatkan cashback hingga Rp 5 juta saat membeli paket umrah di Garuda Umrah Travel Festival 2025. Berkolaborasi bersama …

Palestina Kecam Israel Bangun, Permukiman Kontroversial di Tepi Barat

Redaksi

21 Agu 2025

Gaza, Neropong.com – Otoritas Palestina mengecam keras persetujuan Israel untuk pembangunan permukiman Yahudi kontroversial di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Otoritas Palestina menilai pembangunan permukiman kontroversial, yang disebut sebagai “proyek E1” itu, merusak peluang tercapainya solusi dua negara. “Ini merusak peluang untuk penerapan solusi dua negara, pembentukan negara Palestina di lapangan, dan memecah belah kesatuan …

Israel Bunuh 5 Jurnalis Al Jazeera di Kota Gaza,

Redaksi

12 Agu 2025

Gaza, Neropong.com – Zionis Israel membunuh lima jurnalis Al Jazeera dalam serangan udara di Kota Gaza, Minggu 10 Agustus 2025 malam waktu setempat. Kelima jurnalis tersebut terbunuh saat Israel menyerang tenda yang mereka tempati di luar kompleks Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza. Terdapat tujuh orang yang terbunuh dalam serangan Israel tersebut. Lima di antaranya adalah …

PBB Khawatir Keputusan Israel Ambil Alih Gaza

Redaksi

09 Agu 2025

Gaza, Neropong.com – Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan khawatir dengan keputusan Israel yang ingin mengambil alih Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina. Menurutnya, keputusan itu merupakan eskalasi berbahaya yang berisiko memperburuk konsekuensi bencana yang sudah dihadapi jutaan warga Palestina. Rencana Zionis Israel kian membahayakan banyak nyawa. Stephanie Tremblay, Juru Bicara Asosiasi Sekjen PBB, menyebutkan …

Ustaz Bachtiar Nasir: Gaza Bukan Kelaparan, Tapi Sengaja Dilaparkan

Redaksi

08 Agu 2025

Sinjai, Neropong.com – Ulama dan aktivis pejuang kemerdekaan Palestina, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN), menegaskan bahwa penderitaan rakyat Gaza bukan semata karena kelaparan, tetapi karena mereka sengaja dilaparkan. Menurutnya, situasi di Gaza merupakan hasil dari blokade sistematis yang melibatkan banyak pihak, termasuk Israel, Mesir. Bahkan sebagian dunia Islam sendiri. “Gaza itu tidak kelaparan. Gaza dilaparkan. Makanan …