Home » Internasional » Netanyahu: Palestina Harus Dirikan Negara di Arab Saudi

Netanyahu: Palestina Harus Dirikan Negara di Arab Saudi

Redaksi 08 Feb 2025 102

Tel Aviv, Neropong.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Palestina seharusnya mendirikan negara di Arab Saudi, bukan di tanah air mereka sendiri.

Dalam pernyataannya di Saluran 14 Israel, Jumat 7 Februari 2025, Netanyahu menyebut Arab Saudi bisa mendirikan Negara Palestina karena memiliki tanah yang luas.

“Saudi dapat mendirikan negara Palestina di Arab Saudi, mereka punya banyak tanah di sana,” kata Netanyahu dikutip dari Anadolu Agency.

Pernyataan ini pun menegaskan kembali penolakannya terhadap kedaulatan Palestina dan semakin memperumit upaya normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.

Ketika ditanya apakah pembentukan negara Palestina diperlukan untuk normalisasi dengan Arab Saudi, Netanyahu menolak gagasan tersebut secara tegas.

Ia menyebut negara Palestina sebagai ancaman keamanan bagi Israel, terutama setelah serangan 7 Oktober 2023. “Terutama bukan negara Palestina. Setelah 7 Oktober? Tahukah Anda apa itu? Ada negara Palestina, yang disebut Gaza. Gaza, yang dipimpin oleh Hamas, adalah negara Palestina dan lihat apa yang kita dapatkan,” ujar Netanyahu.

Netanyahu juga menegaskan keyakinannya bahwa kesepakatan damai dengan Arab Saudi akan segera terjadi, meskipun Arab Saudi berulang kali menyatakan bahwa normalisasi hubungan tidak akan terjadi tanpa pembentukan negara Palestina.

“Saya pikir perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya mungkin, saya pikir itu akan terjadi,” yakinnya. Pernyataan Netanyahu mendapat tanggapan tegas dari Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan kembali bahwa normalisasi dengan Israel hanya dapat terjadi jika Palestina mendapatkan kemerdekaan sesuai dengan perbatasan 1967.

Selain itu, negara-negara Arab seperti Mesir, Aljazair, Irak, Libya, Yordania, dan Oman juga menyuarakan penolakan terhadap usulan Netanyahu dan rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi warga Palestina ke tempat lain.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam rencana Trump sebagai pelanggaran hukum internasional.

“Gaza adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Palestina, dan tidak ada pihak asing yang dapat menentukan masa depan rakyat Palestina,” ujar Abbas.

Dalam konferensi pers bersama Netanyahu di Washington D.C., Trump mengusulkan rencana luar biasa untuk “mengambil alih” Gaza dan merelokasi warga Palestina ke komunitas baru yang ia klaim lebih aman dan modern. Ia menyebut proyek ini sebagai peluang bagi Palestina untuk hidup “lebih bahagia, aman, dan bebas”.

Namun, rencana tersebut menuai kecaman dari berbagai negara dan organisasi internasional. Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menolak keras gagasan pemindahan paksa warga Palestina.

Raja Yordania Abdullah II dalam percakapan dengan Sekjen PBB António Guterres menegaskan bahwa Yordania menolak setiap upaya pencaplokan tanah Palestina atau pemindahan paksa rakyat Gaza.

Mesir juga menolak rencana tersebut, menyebutnya sebagai upaya untuk “melikuidasi perjuangan Palestina dengan mencabut rakyatnya dari tanah mereka.”

Sementara itu, Aljazair memperingatkan bahwa pemindahan paksa warga Palestina akan menghancurkan proyek nasional Palestina secara keseluruhan.

Kelompok Hamas, melalui juru bicara Hazem Qassem, menyerukan pertemuan puncak darurat negara-negara Arab untuk menolak proyek pemindahan tersebut, yang ia sebut sebagai bentuk baru penjajahan oleh Amerika Serikat.

Sejak 19 Januari, gencatan senjata telah diberlakukan di Gaza setelah serangan Israel yang menewaskan hampir 47.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Wilayah tersebut kini hancur akibat perang yang berlangsung berbulan-bulan. []

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Inggris Berunding dengan Prancis dan Saudi untuk Akui Negara Palestina

Redaksi

03 Mei 2025

Jakarta, Neropong.com – Inggris tengah berunding dengan Prancis dan Arab Saudi tentang keputusan akan mengakui negara Palestina atau tidak pada konferensi PBB bulan Juni 2025. Namun, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan pada Rabu bahwa Inggris menginginkan pengakuan sebagai bagian dari langkah menuju solusi dua negara untuk krisis berkepanjangan Israel-Palestina, bukan sekadar tindakan simbolis. …

Norwegia Resmi Akui Palestina, Jalin Hubungan Diplomatik

Redaksi

26 Apr 2025

Olso, Neropong.com – Norwegia resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara dengan menjalin hubungan diplomatik dan menunjuk perwakilannya, dan menjadi negara Eropa yang pertama mengakui Palestina. Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia, Andreas Motzfeldt Kravik, mengumumkan keputusan bersejarah itu melalui akun resmi X pada Kamis 24 April 2025. Ia juga mengumumkan negaranya telah menunjuk Marie Antoinette Sedin …

Trumpu Minta Netanyahu Bersikap Baik kepada Gaza’ ditengah Blokade Bantuan Berlangsung

Redaksi

26 Apr 2025

Washington, Neropong.com – Presiden AS Donald Trump menyerukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk bersikap “baik” kepada penduduk Jalur Gaza yang “menderita” yang terkepung. Ketika ditanya apakah ia mengangkat isu pengiriman bantuan kemanusiaan, yang telah diblokir Israel selama lebih dari tujuh pekan, Trump mengatakan kepada wartawan, ia memberi tahu kepada Netanyahu melalui pesawat telepon hari …

Mahasiswa Keturunan Palestina Ditangkap Petugas Imigrasi AS

Redaksi

16 Apr 2025

Washington, Neropong.com – Petugas imigrasi Amerika Serikat (AS) pada Senin 14 April 2025 menangka[ Mohsen Mahdawi dimana ia seorang mahasiswa kelahiran Palestina yang berstudi di Universitas Columbia. Mahdawi, seorang aktivis pro-Palestina pemegang green card (kartu hijau), telah berada di AS selama satu dekade. Dia ditangkap petugas imigrasi di kantor imigrasi Vermont tempat dia akan diwawancarai …

Indonesia-Turki Sepakat Terus Bela Kemerdekaan Palestina

Redaksi

11 Apr 2025

Ankara, Neropong.com – Presiden Repblika Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sepakat untuk terus membela kemerdekaan Palestina, dan keduanya juga berkomitmen membantu membangun kembali Gaza setelah luluh lantak dibombardir militer Israel. Komitmen tersebut masuk dalam pernyataan bersama (joint statement) Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan setelah keduanya merampungkan pertemuan empat mata dan pertemuan …

MER-C Desak Dunia Internasional Hentikan Kebrutalan Zionis Israel di Gaza

Redaksi

11 Apr 2025

Jakarta, Neropong.com – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk tidak bungkam melihat penderitaan warga Gaza saat ini, lembaga kemanusiaan tersebut juga mendesak negara-negara berpengaruh ambil peran untuk menghentikan serangan brutal Zionis Israel ke Gaza. Ketua Presidium MER-C Dr. dr. Hadiki Habib, Sp.PD, Sp.Em., menegaskan, penjajah Zionis Israel telah berulang kali membunuh …