Home » Islam » Kultum » Orang-Orang Beriman Itu Sesungguhnya Bersaudara

Orang-Orang Beriman Itu Sesungguhnya Bersaudara

admin 25 Okt 2021 1.867

Orang-Orang Beriman Itu Sesungguhnya Bersaudara

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”

Ayat ini menjelaskan bahwa kalau orang sudah sama-sama tumbuh iman dalam hatinya, tidak mungkin mereka akan bermusuhan karena pada hakikatnya sesama orang beriman adalah bersaudara.

Saudara dalam bahasa arab adalah اخ berarti persamaan dan keserasian dalam banyak hal. Karenanya, persamaan dalam keturunan mengakibatkan persaudaran, persamaan dalam sifat-sifat juga mengakibatkan persaudaraan dan persamaan dalam kepercayaan juga menimbulkan persaudaraan.

Bentuk jamak (plural) dari kata اخ dalam Al-Quran ada dua macam :

Pertama, اخوان disebutkan 22 kali dalam Al-Quran, biasanya digunakan untuk persaudaraan dalam arti tidak sekandung seperti firman Allah Subhanau Wa Ta’ala Q.S. At-Taubah [9]: 11:

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ ۗ وَنُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (Q.S. At-Taubah [9]: 11)

Kedua, اخوة yang digunakan untuk arti persaudaraan sekandung.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Yusuf [12]: 7.

لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ

Artinya : “Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya.” (Q.S. Yusuf [12]: 7).

Kata اخوة yang digunakan dalam Al-Quran sebanyak 7 kali, seluruhnya digunakan untuk pengertian saudara seketurunan kecuali satu ayat dalam surat Al-Hujurat ayat 10 di atas.

Pada ayat ini digunakan kata “ikhwah” yang selalu digunakan untuk arti persaudaraan yang tidak seketurunan padahal kalimatnya saudara seiman itu terdiri atas banyak manusia yang tidak seketurunan atau sekandung.

Menurut Pakar tafsir, Prof. Quraish Shihab, hal ini bertujuan mempertegas dan mempererat jalinan hubungan antara sesama Muslim, seakan-akan hubungan tersebut dijalin bukan saja oleh keimanan mereka yang ditunjuk oleh kata “Al- Mu’minun”, tetapi ia seakan dijalin oleh persaudaraan seketurunan yang ditunjukkan dengan kata “ikhwah” tersebut sehingga tidak ada satu alasan apapun untuk meretakkan hubungan antar mereka.

Untuk mewujudkan ukhuwah di antara orang beriman, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatukan mereka untuk melaksanakan syariat berjamaah. Allah berfirman dalam Surah Ali-Imran ayat 103

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, seraya berjamaah dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

Menurut para ahli tafsir, ayat ini turun berkenaan dengan ukhuwah di antara kaum Anshar dari Suku Aus dan Khazraj, akibat provokasi orang Yahudi Madinah yang tidak senang melihat kerukunan mereka setelah mereka masuk Islam. Seperti disebutkan dalam kitab-kitab tarikh bahwa suku Aus dan Khazraj sebelum masuk Islam, mereka saling bermusuhan.

Selama ratusan tahun, kedua suku tersebut mengalami konflik berkepanjangan, berupa peperangan yang memakan banyak korban di antara kedua belah pihak. Setelah mereka masuk Islam, mereka dapat hidup rukun dan damai. Inilah yang menyebabkan orang Yahudi sakit hati.

Jamaah Jumat yang di Muliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Agar ukhuwah Islamiyah tetap terjaga, Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam bersabda dalam sebuah hadits:

آلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, dia tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya disakiti.
Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya. Barang siapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang Muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Barang siapa yang menutupi (aib) seorang Muslim maka Allah akan menutupi (aibnya) pada hari kiamat.” (H.R. Abu Dawud)

Dari hadis ini kita mendapatkan pelajaran bahwa agar persaudaraan umat Islam (ukhuwah islamiyah) dapat terjaga hendaknya kita melakukan hal-hal sebagai berikut:

Pertama. Tidak boleh menzalimi.

Dalam hadits Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam di atas, dikatakan bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Muslim tidak boleh menzalimi dan tidak boleh membiarkan Muslim lainnya disakiti.

Hadits ini juga mengandung pesan bahwa sesama Muslim harus saling tolong menolong dalam kebaikan, bukan sebaliknya saling mengganggu.

Kedua. Tidak boleh merendahkan

Setiap Muslim harus menghargai saudaranya. Jangan saling menghina dan merendahkan, sehingga membuat harga dirinya jatuh dan diremehkan di mata orang lain. Dalam hadits lain disebutkan.

(بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ. (رَوَاهُ مُسْلِمٌ

“Cukuplah seseorang itu dalam kejelekan selama dia merendahkan saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim terhadap Muslim lainnya haram dan terjaga darah, harta dan kehormatannya.” (H.R. Muslim)

Ketiga, Memenuhi apa yang diperlukankan

Jika saudara kita memerlukan bantuan, maka sebisa mungkin kita membantunya, jika tidak bisa memenuhi semuanya, maka kita bantu sesuai kemampuan kita. Jika terpaksa tidak bisa memberikan bantuan, maka berikan nasihat yang baik, motivasi dan doa yang tulus untuk keberhasilannya.

Keempat, Menghilangkan kesulitannya.

Menghilangkan kesulitan saudara kita adalah salah satu ibadah yang utama. Nabi Muhammad Shallallahu Alahi Wasallam terkenal senantiasa berusaha menghilangkan kesulitan umatnya. Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam tidak senang apabila umatnya mengal ami kesulitan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah At-Taubah [9]: 128

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”

Kelima, Menutupi aibnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji kepada orang yang menutupi aib saudaranya, Dia akan menutupi aib-aibnya pula di akhirat dan mengampuni dosa-dosanya serta menggantinya dengan rahmat dan surga-Nya.

Semoga dengan memperhatikan hal-hal di atas, kita semua terhindar dari perpecahan dan permusuhan. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala melembutkan hati umat Islam semuanya untuk dapat bersatu, berjamaah, saling membantu dan saling menolong dalam bingkai Al-Jamaah.

 

Baca juga :

 

 

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
8 Dampak Gangguan Jin Pada Tubuh Manusia, Cek Diri Kita !

admin

12 Jul 2024

Diantara dampak gangguan Jin pada tubuh manusia adalah seseorang akan merasakan gejala-gejala ketidak seimbangan seperti ; sakit kepala, sesak nafas, lebam di sekitar paha dan tangan, sakit atau terasa berat di punggung, rasa malas, dan lain-lain. Dalam tulisan singkat ini mari kita membahas kenapa ketidak seimbangan itu terjadi dalam arti kita mencari tau sebab terjadi …

Ayat Syifa (Penyembuh Penyakit) dalam Qur’an

admin

13 Mar 2024

Yang dimaksud dengan ayat syifa adalah beberapa ayat tertentu dalam Qur’an, yang dikhususkan untuk menyembuhkan penyakit (sebagai penawar). Berikut ulasan artikel yang berjudul “Ayat Syifa (Penyembuh Penyakit) dalam Qur’an”. Banyak dari saudara kita yang mengamalkan ayat ini, dibaca sekian kali dengan tata cara tertentu yang tidak ada dalilnya dari hadits yang shahih sama sekali. Alias, semuanya …

Tanda Hati yang Sakit dalam Islam

admin

13 Mar 2024

Di antara tanda hati yang sakit adalah hamba sulit untuk merealisasikan tujuan penciptaan dirinya, yaitu untuk mengenal Allah, mencintai-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, kembali kepada-Nya dan memprioritaskan seluruh hal tersebut daripada seluruh syahwatnya. Akhirnya, hamba yang sakit hatinya lebih mendahulukan syahwat daripada menaati dan mencintai Allah sebagaimana yang difirmankan Allah ‘azza wa jalla, أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ …

Dosa-Dosa Penyebab Haram Masuk Surga

admin

06 Okt 2022

Berikut adalah Dosa-Dosa Penyebab Haram Masuk Surga. Setiap insan yang berakal pasti ingin selalu bahagia. Tak terkecuali bagi seorang muslim. Dia selalu berharap bahwa kebahagiaannya tidak hanya di dunia, tapi bersambung sampai kepada kehidupan akhirat yang abadi, alias masuk di surga Allah Ta’ala, yang luasnya seluas langit dan bumi. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman: وَسَارِعُوا إِلَى …

Salah Satu Syarat Seseorang Beriman

admin

08 Mei 2022

Da’i muda Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Ustaz Yusron Darojat mengatakan, salah satu syarat seseorang beriman adalah cinta kepada Allah Subhanhu wa Ta’ala. “Salah satu syarat orang beriman adalah cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun banyak yang mengaku cinta tetapi tidak ada pembuktiannya, maka jangan pernah mengaku beriman jika tak ada pembuktiannya,” ujarnya saat menyampaikan tausiyah …

Begini Pemuda Ideal Dalam Islam

admin

08 Mei 2022

Amir Majelis Taklim dan Tadrib Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) ustaz Amin Nuroni, menjelaskan, kriteria Pemuda ideal dalam Islam. Kedudukan pemuda sangatlah agung, tetapi ada hal yang perlu diperhatikan agar mendapat kedudukan yang demikian. Hal itu disampaikannya pada Taklim Syubban (Pemuda) dan Fatayat (Pemudi) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid Taqwa, Pringkumpul, Pringsewu, Lampung, Sabtu …