- NasionalMuhammadiyah Bangun Padepokan Tapak Suci
- DaerahMuhammadiyah dan Aisyiyah Jatiasih Gelar Halal Bihalal, Wujudkan Ukhuwah Islamiyah
- NasionalMenag Hadiri Halal Bihalal Alumni Perempuan Universitas Al Azhar
- InternasionalMahasiswa Keturunan Palestina Ditangkap Petugas Imigrasi AS
- NasionalJelang Musim Haji, Bandara Soekarno-Hatta Siap Sediakan Layanan Makkah Route
- SainsMenteri Abdul Mu’ti Akan Gelar Konsolidasi Akbar Penyelenggara Pendidikan Se-Indonesia
- EkonomiBPJPH Buka Kuota 1 Juta Sertifikasi Halal Gratis Tahun 2025 Bagi Pelaku UMK
- InternasionalIndonesia-Turki Sepakat Terus Bela Kemerdekaan Palestina
- InternasionalMER-C Desak Dunia Internasional Hentikan Kebrutalan Zionis Israel di Gaza
- DaerahKetua Komisi II DPRD Kota Bekasi Tanggapi Cepat Longsor di Jatiluhur: Kami Wajib Dengar Aspirasi Warga

Sejarah Palestina: Dalam Masa Pangkuan Islam

Sejarah Palestina: Dalam Pangkuan Islam
Ketika membahas sejarah Palestina, maka akan sangat panjang. Palestina adalah tanah yang diberkahi dan memiliki peran sentral dalam sejarah peradaban Islam. Sejak dahulu hingga kini, Palestina tetap menjadi bagian penting bagi umat Islam dan harus dijaga sebagai warisan sejarah dan simbol keagamaan bagi umat Islam. Berikut adalah sejarah singkat Palestina pada masa dalam pangkuan Islam.
Palestina Pada Masa Nabi Daud dan Sulaiman
Selama Zaman Para Hakim, Bani Israil terlihat sulit dikendalikan oleh hakim-hakim yang ada. Ini karena watak Bani Israil yang keras kepala dan suka membangkang. Untuk itu, mereka membutuhkan para pemimpin yang lebih kuat, yang bisa mengatasi sifat keras kepala mereka. Merekapun meminta untuk dipimpin oleh seorang raja, bukan lagi seorang hakim. Maka pada tahun 1525 SM, diangkatlah Thalut sebagai raja mereka yang pertama.
Pada tahun 995 SM, Dawud menggantikan Thalut sebagai raja Bani Israil. Dawud sebelumnya adalah salah seorang tentara Thalut, yang berhasil membunuh Jalut (Goliath), musuh besar Thalut.
Sepeninggal Dawud, tepatnya pada tahun 963 SM, kerajaan Bani Israil dipimpin oleh Sulaiman, putra Dawud. Dibawah kepemimpinan Sulaiman inilah kerajaan Bani Israil mencapai puncak kejayaannya. Dan pada masa kekuasaannya, Sulaiman membangun kembali Masjidil Aqsha Lama.
Kejayaan kerajaan Bani Israil tidak berlangsung lama. Sepeninggal Sulaiman, tepatnya tahun 923 SM, kerajaan mereka terpecah menjadi dua: Kerajaan Israel di sebelah utara, dan Kerajaan Yahuda di sebelah selatan.
Karena lemahnya kekuatan, pada tahun 730 SM Kerajaan Israel berhasil ditaklukkan oleh Assyria. Dan tidak lama berselang, tepatnya pada tahun 584 SM, Raja Nebukadnezar dari Babilonia berhasil menaklukkan Kerajaan Yahuda. Tidak hanya menaklukkan, Nebukadnezar juga menghancurkan Kuil Yahudi, membakar Baitul Maqdis, dan membawa orang-orang Yahudi ke negerinya, Babilonia.
Pada tahun 549 SM, Raja Qurs dari Persia menyerang Palestina dan berhasil menaklukkannya. Atas kemurahan hatinya, pada tahun 515 SM sebagian dari orang-orang Yahudi kembali ke Jerusalem. Mereka membangun kembali kuil mereka, dan mereka mendapatkan otonomi (hukm dzati), yakni hak kepemimpinan yang terbatas diantara mereka saja dengan tetap berada dibawah kekuasaan Persia.
Pada tahun 332 SM, Alexander Yang Agung dari Macedonia (Yunani) menyerang Palestina dan berhasil menaklukkannya. Dan pada tahun 143 SM, orang-orang Yahudi Maccabean mendapatkan otonomi tapi hanya terbatas di wilayah Baitul Maqdis saja.
Pada tahun 63 SM, orang-orang Romawi menyerang Palestina dan berhasil menaklukkannya. Pada tahun 43 SM, Raja Herodes naik tahta. Dan pada tahun 26 SM, Raja Ptolemeus naik tahta. Pada masa Ptolemeus inilah, Zakaria, Yahya, Maryam, dan Isa hidup.
Pada tahun 36 SM, dibawah kekuasaan Romawi, orang-orang Yahudi kembali mendapatkan otonomi. Namun pada tahun 66 M, orang-orang Yahudi justru melakukan pemberontakan terhadap orang-orang Romawi. Pada tahun 70 M, Raja Titus berhasil memadamkan pemberontakan mereka.
Dan sebagai pelampiasan kemarahannya terhadap orang-orang Yahudi yang telah melakukan pemberontakan, ia menghancurkan Kuil Yahudi dan membawa orang-orang Yahudi ke Romawi (Eropa). Inilah akhir dari eksistensi orang-orang Yahudi di bumi Palestina.
Tidak hanya sampai disini, Raja Adrianus yang juga bergelar Raja Elia kemudian menghancurkan Jerusalem rata dengan tanah, dan membangunnya menjadi kota baru dengan nama Kota Elia. Adrianus juga melarang orang-orang Yahudi memasuki Jerusalem.
Kemudian Raja Konstantin, yang beragama Kristen setelah sebelumnya berkeyakinan paganis, membangun Gereja Kiamat (Kaniisah al-Qiyaamah), dan melanjutkan ketetapan yang melarang orang-orang Yahudi memasuki Jerusalem.
Palestina Pada Masa Rosulullah SAW dan Para Sahabat
Pada tahun kesebelas setelah kenabian, Rasulullah diperjalankan oleh Allah dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Jerusalem, Palestina. Dan dari Masjidil Aqsha beliau diperjalankan naik ke Sidratul Muntaha dan Mustawa di Langit Ketujuh.
Menurut riwayat yang ada, beliau naik ke langit dengan mengendarai sejenis hewan kendaraan yang bernama Buraq. Di Masjidil Aqsha beliau juga sempat sholat bersama para nabi dan rasul, dengan beliau sebagai imamnya. Isra’ dan Mi’raj ini berlangsung dalam waktu kurang dari satu malam. Subhanallah!
Pada tahun ketiga belas setelah kenabian, Rasulullah berhijrah ke Madinah. Sampai dengan tahun kedua hijriyah, Rasulullah dan para sahabat berkiblat ke Masjidil Aqsha ketika melakukan sholat. Baru setelah itu Allah kemudian memerintahkan Rasulullah dan umat Islam untuk mengalihkan kiblat ke Ka’bah di Mekah.
Para ulama mengatakan bahwa penetapan Masjidil Aqsha sebagai kiblat pertama adalah untuk terlebih dulu menguatkan ikatan hati Rasulullah dan umat Islam dengan Masjidil Aqsha, dan menyambungkan ikatan tauhid antara Rasulullah dan para nabi sebelumnya seperti Musa, Zakaria, Yahya, dan Isa. Pesan yang ingin ditanamkan dalam-dalam adalah bahwa, agama yang dibawa oleh Rasulullah dan nabi-nabi yang lainnya tadi adalah satu dan sama, yaitu agama tauhid.
Pasca diaspora (terusir dan berpencarnya orang-orang Yahudi ke berbagai bagian bumi diluar Palestina), sebagian diantara orang-orang Yahudi ada yang melakukan imigrasi ke Jazirah Arab, termasuk ke Madinah. Sebagaimana kita tahu, di Madinah terdapat tiga kabilah Yahudi: Bani Nadhir, Bani Qainuqa’, dan Bani Quraizhah.
Pada tahun 5 H, Yahudi Bani Quraizhah diusir dari Madinah karena melakukan pengkhianatan, setelah sebelumnya dua kabilah Yahudi yang lainnya juga telah diusir dengan sebab yang sama. Dan pada tahun 7 H, terjadi Perang Khaibar antara kaum muslimin dan kekuatan Yahudi terakhir yang masih tersisa di Jazirah Arab. Kaum muslimin menang, dan dengan demikian berakhirlah kekuatan Yahudi di Jazirah Arab.
Pada tahun 8 H, terjadi Perang Mu’tah. Dan setahun kemudian terjadi Perang Tabuk. Kita bisa melihat bahwa dalam kedua peperangan tersebut, pasukan kaum muslimin diarahkan oleh Rasulullah ke arah utara, ke arah Masjidil Aqsha. Ini bisa dipahami sebagai isyarat bahwa Rasulullah memiliki visi untuk membebaskan Masjidil Aqsha, yang ketika itu masih dikuasai oleh Romawi.
Dan isyarat tersebut ditangkap dengan baik oleh para sahabat penerus Rasulullah. Sepeninggal Rasulullah, tepatnya pada tahun 11 H, Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq memerintahkan pasukan kaum muslimin dibawah pimpinan Usamah bin Zaid bergerak ke bagian selatan Palestina.
Dan setahun kemudian (12 H), pasukan kaum muslimin melanjutkan misi ini. Sebagian pasukan kaum muslimin dibawah komando Yazid bin Abi Sufyan bergerak ke bagian timur Jordan. Sebagian pasukan lainnya dibawah komando Syarhabil bin Hasanah bergerak ke Bashra. Sebagian lainnya dibawah komando Abu Ubaidah bin Al-Jarrah bergerak ke Al-Jabiyah. Dan sebagian yang lainnya lagi dibawah komando Amr bin Ash bergerak ke bagian selatan Palestina.
Tahun depannya (13 H), pasukan kaum muslimin dibawah komando Khalid bin Walid bergerak menyusul keempat pasukan yang sebelumnya telah bergerak. Pasukan Khalid ini kemudian bertempur dalam Perang Ajnadin, dan menang.

Setelah Umar bin Al-Khattab memegang tampuk kekhalifahan (13 H), peperangan semakin banyak berkecamuk. Masih pada tahun 13 H, pasukan kaum muslimin yang berada dibawah komando Abu Ubaidah bertempur dalam Perang Fahl Beisan, dan menang.
Pada tahun 15 H, pasukan kaum muslimin yang berada dibawah komando Abu Ubaidah dan Khalid bin Walid bertempur dalam Perang Yarmuk yang sangat terkenal itu, dan menang. Kemenangan dalam perang ini menjadikan Jerusalem dikuasai oleh kaum muslimin. Dan karena itu, pada tahun ini pula ditandatangani Perjanjian Umar (Al-‘Uhadah Al-‘Umariyah) yang mengatur segala sesuatu mengenai Jerusalem sesudah dikuasai oleh kaum muslimin.
Dalam perjanjian ini, hak-hak penduduk asli yang notabene Kristen benar-benar dijamin dan dihormati. Mereka bebas dan leluasa untuk beribadah sesuai dengan keyakinan agama mereka. Dan tempat-tempat ibadah mereka sepenuhnya dijaga keberadaannya oleh kaum muslimin.
Pada tahun 16 H, Umar bin Al-Khattab berangkat menuju Jerusalem untuk menerima kunci Baitul Maqdis. Sebagai tercatat dalam sejarah, beliau datang ke Jerusalem dengan pakaian yang sederhana dan penuh ketawadhuan, sampai-sampai orang-orang yang belum mengenalnya tidak menyadari kedatangannya ke Jerusalem.
Pada tahun 19 H, Muawiyah membebaskan propinsi Qaysariyah dan Asqalan di Palestina, dan kemudian membebaskan seluruh jengkal Palestina, sehingga Palestina seluruhnya berubah menjadi wilayah kaum muslimin.
Tahun 18 H adalah awal kekhalifahan Bani Umayah di Palestina. Salah seorang khalifah Bani Umayah yang bernama Abdul Malik bin Marwan membangun kembali Masjidil Aqsha pada tahun 65 H.
Tahun 132 H adalah awal kekhalifahan Bani Abbasiyah di Palestina. Kemudian sesudah hegemoni kekuasaan Bani Abbasiyah melemah, Palestina secara silih berganti dikuasai oleh dinasti kaum muslimin yang berbeda-beda: Dinasti Thuluniyah semenjak 264 H, Dinasti Qaramithah semenjak 292 H, Dinasti Ikhsyidiyah semenjak 323 H, Dinasti Fathimiyah semenjak 359 H, dan Dinasti Seljuk Turki semenjak 464 H.
Palestina Setelah Masa Para Sahabat
Pada tahun 488 H / 1095 M, Paus Urbanus II dalam sebuah pidatonya di Clermont, Perancis, mengorbarkan ‘Perang Suci’ terhadap kaum muslimin. Maka pada tahun 490 H / 1096 M, Pasukan Salib yang disebut sebagai Pasukan Para Bangsawan (Hamlat al-Umara’) diberangkatkan. Pasukan ini terdiri dari tiga kelompok. Kelompok pertama dipimpin oleh Raja Godfrey dan saudaranya Baldwin. Kelompok kedua dipimpin oleh Bohemond. Dan kelompok ketiga dipimpin oleh Raymond.
Kelompok yang dipimpin oleh Raymond bertugas untuk melakukan penyerangan ke Jerusalem. Dan pada tahun 492 H / 1099 M, Pasukan Salib yang dipimpin oleh Raymond berhasil merampas Jerusalem. Hanya dalam waktu 2 hari, pasukan ini membantai lebih dari 40.000 penduduk Jerusalem tanpa pandang bulu.
Pada tahun 507 H / 1114 M, kaum muslimin dibawah komando Modo melakukan penyerangan terhadap Pasukan Salib. Namun sayang, Modo justru tewas dibunuh oleh Kaum Bathiniyun. Berikutnya terjadi pula beberapa penyerangan kaum muslimin terhadap Pasukan Salib. El Ghozi pada tahun 512 H / 1118 M. Kemudian Aksankir pada tahun 518 H / 1125 M.
Babak baru perlawanan terhadap Pasukan Salib dilakukan oleh Imadudin Zanki. Namun sayang, pada tahun 541 H / 1146 M, ia tewas dibunuh oleh Kaum Bathiniyun.
Perjuangan Imadudin Zanki dilanjutkan oleh Nurudin. Pada tahun 569 H / 1173 M, Nurudin telah menyiapkan mimbar untuk Masjidil Aqsha, yang merupakan isyarat bahwa ia bertekad untuk mengusir Pasukan Salib dari Jerusalem. Namun belum sampai tekad tersembut kesampaian, ia wafat pada tahun 570 H / 1174 M.
Puncak usaha merebut kembali Jerusalem terjadi pada Perang Hittin pada tahun 583 H / 1187 M, yang dipimpin oleh Shalahudin Al-Ayubi, dan kaum muslimin memperoleh kemenangan. Dengan kemenangan ini, Jerusalem kembali berada dalam pangkuan umat Islam.
Namun pada tahun 585 H / 1189 M, Kepausan Roma kembali menyerukan Perang Salib untuk merebut kembali Jerusalem. Maka bergeraklah Pasukan Salib dibawah pimpinan Frederik (Jerman), Richard Si Hati Singa (Britania), dan Phillips (Perancis). Pada tahun 587 H / 1191 M, pasukan ini berhasil menaklukkan Akka.
Untuk meredam pergerakan Pasukan Salib, tahun berikutnya Shalahudin menyepakati gencatan senjata selama tiga tahun tiga bulan. Hanya saja setahun kemudian (589 H / 1193 M), Shalahudin wafat. Sepeninggal Shalahudin, Dinasti Ayubiyah terpecah. Konsekuensinya, kekuatan kaum muslimin pun melemah.
Pada tahun 601 H / 1204 M, Perang Salib IV pecah. Kemudian pada tahun 615 H / 1218 M, Perang Salib V. Dan pada tahun 625 H / 1228 M, Perang Salib VI.
Pada tahun 626 H / 1229 M, Al-Kamil, Gubernur Mesir, menandatangani Perjanjian Yafa yang menjijikkan, yang isinya menyerahkan Jerusalem (kecuali Masjidil Aqsha saja) dan beberapa kota penting Palestina lainnya kepada Pasukan Salib.
Dan yang lebih parah, peristiwa serupa ini terjadi lagi pada tahun 638 H / 1240 M, ketika Ash-Shalih Ismail, Gubernur Damaskus, ‘menyerahkan’ Jerusalem untuk yang kedua kalinya kepada Pasukan Salib. Beruntung, pada tahun 642 H / 1244 M, Dinasti Khawarizmiyun berhasil merebut kembali Jerusalem. Dan pada tahun 647 H / 1249 M, Pasukan Salib VII berusaha untuk merebut Jerusalem namun gagal.
Pada tahun 658 H / 1260 M, Pasukan Tartar berhasil merebut Palestina. Namun, pada tahun yang sama, kaum muslimin berhasil merebut kembali Palestina dari Pasukan Tartar, dalam peperangan yang sangat terkenal: Perang Ain Jalut, yang dipimpin oleh Qutuz.
Pada tahun 1516 M, Dinasti Utsmaniyah berhasil menguasai Palestina. Dan Sultan Selim I mengeluarkan undang-undang yang melarang orang-orang Yahudi melakukan imigrasi ke Sinai dan Palestina.
Penutup
Setelah Perang Dunia I dan keruntuhan Kekaisaran Ottoman, Palestina berada di bawah Mandat Britania Raya, yang kemudian membuka jalan bagi peningkatan imigrasi Yahudi ke wilayah tersebut. Hal ini menyebabkan ketegangan antara komunitas Arab dan Yahudi di Palestina, yang akhirnya memunculkan konflik besar yang terus berlanjut hingga kini.
admin
07 Feb 2025
Palestina merupakan wilayah yang penuh dengan sejarah agama, budaya, dan politik. Dalam konteks Islam, Palestina dikenal sebagai tanah yang sangat penting dan suci, terutama karena adanya kota-kota suci seperti Yerusalem (Al-Quds), yang merupakan tempat bagi Al-Aqsa, masjid yang sangat dihormati oleh umat Muslim. Bagi umat Islam, Palestina, khususnya Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa, memiliki tempat yang …
admin
17 Jan 2025
Masjidil Aqsa adalah salah satu masjid yang sangat penting bagi umat Islam karena memiliki keutamaan yang tinggi dalam Islam. Masjidil Aqsa terletak di kota suci Yerusalem, Palestina, dan merupakan tempat bersejarah bagi tiga agama besar yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Dalam hadist-hadist Nabi Muhammad SAW disebutkan bahwa Masjidil Aqsa adalah salah satu dari tiga masjid …
admin
13 Jan 2025
Dari sisi bahasa, Zionisme berasal dari kata Zion, yaitu nama bukit di kawasan Jerusalem (Al-Quds), yang terkadang dipakai pula untuk menamai dataran tinggi dimana kota Jerusalem berdiri. Dari sisi peristilahan, secara singkat bisa dikatakan bahwa Zionisme adalah suatu paham dan gerakan yang bersifat politis, rasial, dan ekstrim, yang bertujuan untuk menegakkan Negara Khusus bagi Bangsa …
admin
13 Jan 2025
Palestina adalah tanah wakaf umat Islam, semenjak ia dibebaskan oleh Khalifah Umar ibnul Khaththab pada 15 H (636 M). Disana terdapat Masjid Al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama umat Islam dan masjid suci yang ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabi. Berikut ini sekilas Sejarah Konflik Palestina di Era Modern. 1799 Jumlah orang Yahudi di Palestina …
admin
13 Jan 2025
Semenjak tahun 2500 SM, bumi yang sekarang ini disebut sebagai Palestina telah dihuni oleh penduduk aslinya, yang menurut catatan sejarah diidentifikasi sebagai bangsa Kan’an dan bangsa Finik. Kemudian pada tahun 1200 SM, sekelompok kabilah dari Pulai Kreta berhijrah ke kawasan yang sama, namun di bagian yang berbeda, dan membangun sebuah kota bernama Filistine. Inilah para …
admin
13 Jan 2025
Geografi adalah salah satu aspek penting yang membentuk karakter sebuah negara. Untuk memahami Palestina, tidak hanya diperlukan pemahaman tentang sejarahnya, tetapi juga tentang kondisi geografi yang ada di sana. Geografi Palestina memberikan pandangan yang lebih dalam mengenai bagaimana kondisi alam dan wilayahnya memengaruhi kehidupan penduduknya. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam mengenai geografi …
24 Jul 2024 1.076 views
Sejarah suku Betawi adalah kisah yang kaya dan beragam, mulai dari era kerajaan kuno hingga menjadi bagian integral dari Jakarta modern. Orang Betawi, yang merupakan penduduk asli Jakarta, memiliki warisan budaya yang beragam, terbentuk melalui pengaruh berbagai kerajaan, bangsa, dan era yang berbeda. Artikel ini akan mengeksplorasi perjalanan sejarah suku Betawi dari zaman Kerajaan Salakanagara …
07 Nov 2024 1.057 views
Bekasi, Neropong.com – Publik meminta kepolisian memeriksa aliran dana judi online ke seluruh calon kepala daerah dari PDIP, hal ini setelah diketahui salah satu terduga pelaku mafia judi online yang ditangkap ternyata tim sukses resmi DPP PDIP untuk Pilkada 2024. “Terima kasih responnya. Sehubungan adanya dugaan salah satu tersangka menjadi tim nasional pemenangan pilkada 2024 …
25 Okt 2023 837 views
Jakarta Utara adalah salah satu wilayah terbesar dan paling beragam di ibu kota Indonesia, Jakarta. Dengan sejarah yang kaya, keanekaragaman budaya, dan pesona alamnya, wilayah ini adalah pusat kehidupan di Jakarta. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi sejarah hingga tempat-tempat wisata terkenal, sehingga Anda dapat memahami keunikan dan pesona wilayah ini. Letak Geografis Terletak di …
03 Apr 2024 658 views
Dunia binatang sangat menarik untuk kita amati. Selain tingkah laku mereka, juga banyak hal yang perlu kita ketahui, bahkan bisa bikin kita terpana bila mengetahuinya. Coba perhatikan fakta Hewan Tercepat dan Terkuat di Bumi berikut ini : Cheetah dan Burung Peregrine Kalau kita berbicara tentang hewan tercepat di muka Bumi, maka seringkali kita mengaitkannya dengan …
18 Apr 2023 646 views
Bogor adalah sebuah kota di Jawa Barat, Indonesia. Kota Bogor adalah ibu kota Kabupaten Bogor dan merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Wilayah ini juga dikenal sebagai Kota Hujan karena memiliki curah hujan yang tinggi, yaitu sekitar 3.000 mm per tahun. Wilayah ini juga dikenal sebagai Kota Kembang, karena selain curah hujan yang tinggi …


Comments are not available at the moment.